klikdaftar isi

10 Jun 2008

Khitan Usia Dewasa, Kenapa Tidak?



Pertanyaan :

dr.Net,
Saya pria berusia 32th, belum khitan. Saya berencana untuk khitan karena agama yang baru saya anut mewajibkan saya untuk berkhitan. Saya pernah dengar bahwa khitan pada pria dewasa resikonya cukup tinggi dan berbahaya karena banyak mengeluarkan darah. Tolong gimana nih dr Net.

Jawab:

Tentang "Khitan Pria Dewasa".

Untuk orang pria dewasa, pembuluh darah di penis memang relatif lebih lebar. Tetapi tak harus menjadikan kekhawatiran karena masalah pendarahan.
Pendarahan (bleeding) bisa menjadi masalah jika pria yang disunat memiliki gangguan sistem pembekuan darah. Untuk memastikan tak memiliki gangguan fungsi darah, bisa dilakukan tes laboratorium uji pembekuan darah atau mengetahui kelainan semacam hemophilia. Jika hasil tes menunjukkan fungsi pembekuan darah tak ada masalah, maka tak usah takut terjadi pendarahan.

Khitan dapat digolongkan sebagai operasi kecil. Artinya tingkat kesulitan dan resikonya relatif mudah diatasi. Jika mempergunakan methode konfensional risiko pendarahan saat khitan bisa saja terjadi. Jika terjadi perdarahan, maka penghentian perdarahan bisa dilakukan dengan membuntu pembuluh darah yang teriris/terpotong. Di antaranya, pengikatan pembuluh darah atau dengan solder listrik (electrocaunter). Namun metode inipun tidak seratus persen aman karena bisa saja terjadi kebocoran aliran listrik yang sangat berbahaya baik bagi pasien maupun operatornya. Seiring dengan teknologi kedokteran yang semakin canggih peralatan barupun kini mulai dipasarkan, yang saya tahu bernama flashcutter yang relatif aman karena mempergunakan baterai sebagai power supply-nya. Khitan dengan alat tersebut lazimnya cukup efektif dan sukses.

Khitan cara konfensional (cara lama)

Pada dasarnya khitan dengan cara apapun akan memperoleh hasil yang baik jika dilakukan dengan cermat. Pada pria dewasa yang perlu disiapkan juga justru pencukuran rambut kemaluan. Agar tidak mengganggu proses sterilisasi sebelum pemotongan kulit khatan. Khitan dengan cara konvensional (cara lama) adalah dengan memotong ujung kulit kemaluan mempergunakan pisau bedah steril dan penghentian fokus perdarahan yang ada, kemudian menjahit untuk mempertemukan antar ujung kulit, selanjutnya luka diberi obat dan dibalut dengan verban. Namun banyak tenaga pengkhitan yang telah meninggalkan cara lama ini karena dianggap kuno dan kurang praktis serta memakan waktu cukup lama, khususnya dalam proses penghentian pendarahan dengan cara mengikat ujung pembuluh darah terpotong dengan benang khusus. Disamping itu juga dipertimbangkan bahayanya, karena kecerobohan operator akan berakibat fatal. Kasus terpotongnya penis saat khitan umumnya terjadi pada khitan model konfensional ini.

Khitan dengan pisau Listrik ( electric cauter).

Mengkhitan dengan pisau listrik merupakan cara baru yang kini popular dimasyarakat, orang awam biasa menyebutnya dengan “khitan laser”, yang sebenarnya ada perbedaan yang cukup mencolok diantara keduanya (electric cauter, red) dimana laser merupakan ‘sinar’ yang tidak harus menempel pada obyek (target) saat dipergunakan, sedangkan electric cauter merupakan logam membara yang dapat memotong jaringan dengan panasnya. Keuntungan memotong dengan cara ini adalah minimnya pendarahan dan umumnya luka tidak perlu dibalut karena sudah kering. Sekedar mengingatkan, jika ada pilihan, untuk menghindari resiko tersengat listrik akibat kebocoran alat atau bahkan jaringan PLN tersambar petir saat proses khitan, tanyakan pada operator apakah alat yang akan dipakai mempergunakan listrik atau baterai. Adalah hak anda untuk memilih peralatan yang terbaik bagi anda.
Lazimnya tenaga pengkhitan yang professional dan bijaksana, akan memilih peralatan yang mempergunakan baterai (flashcutter) dari Uniceff Corporation , karena relative aman, praktis dan proses khitan lebih cepat karena pisau elektriknya terbuat dari benang pendar yang sangat halus dan tajam. Perbedaan dengan elektrocauter yang banyak beredar dipasaran diantaranya juga terdapat pada pisaunya, dimana electrocauter umumnya mempergunakan logam tumpul yang dapat mengakibatkan luka bakar yang cukup serius.

Perawatan setelah khitan.


Perawatan setelah khitan pada masing-masing metode khitan juga dapat dilihat perbedaannya. Pada khitan konfensional biasanya pada kain pembalut luka akan lengket karena sisa darah yang mengering, kemudian saat verban dibuka umumnya darah kembali mengucur dan menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu. Belum lagi peluang baru untuk terjadi infeksi pada luka terbuka. Sedangkan perawatan pada luka khitan elektrokauter biasanya mempergunakan salep luka baker. Jika mempergunakan flashcutter perawatannya sama seperti khitan biasa, namun tidak perlu dibalut dan umumnya luka sembuh dalam waktu 3hari.

Jadi anda yang berusia 32 tahun atau bahkan lebih , mestinya tak ada masalah yang harus dikhawatirkan untuk berkhitan (sirkumsisi, circumcision), karena teknologi kedokteran saat ini sudah berkembang sangat pesat, jika tidak ada kelainan, tak perlu khawatur akan pendarahan atau rasa sakit.
Secara medis, khitan akan memudahkan menjaga kebersihan organ kelamin, khususnya pada bagian leher penis yang tertutup kulit khatan. Pria tidak khitan kulubnya akan menutup gland penis yang merupakan tempat yang nyaman bagi kuman yang tentu saja dapat menimbulkan infeksi saluran kencing atau bahkan penyakit kelamin, maka khitan merupakan solusi efektif. Semoga bermanfaat.
Dr.Net.

Tidak ada komentar: