klikdaftar isi

25 Sep 2008

Kanker Penis



Oleh :
Dito Anurogo, S. Ked.
[www.kabarindonesia.com]




Sinonim:

Penile tumor, penile cancer, penile carcinoma, penile malignancies.

Penyebab (Etiology):

Sedikitnya 25-75% pria yang menderita kanker penis disertai phimosis.

Pada wanita yang pasangan seksualnya menderita kanker penis, maka prevalensi untuk menderita kanker serviks meningkat 3-8 kali lipat dibandingkan dengan yang pasangan seksualnya normal.Peranan infeksi virus terus dipelajari. Baik kanker penis (penile cancer) maupun kanker leher rahim (cervical cancer) berhubungan dengan keberadaan infeksi virus herpes dan human papilloma virus (HPV).

Human papilloma viruses (HPV) tipe 16 dan 18 telah ditemukan pada sepertiga pria yang menderita kanker penis. Apakah virus ini menyebabkan kanker ataukah hanya berperan sebagai saprophytes, belum ditetapkan.

Penile intraepithelial neoplasia dipertimbangkan sebagai precursor, tetapi hanya 5-15% dari lesi ini yang berkembang menjadi invasive squamous cell carcinoma.

Belum ada bukti nyata bahwa smegma merupakan karsinogen (zat penyebab kanker), meskipun hal ini telah dipercaya secara luas.

Tingkatan/Klasifikasi

Pada kanker penis, biasa digunakan sistem klasifikasi Jackson dan TNM sebagai berikut (untuk menghindari salah dalam terjemahan, kami kutip versi bahasa Inggrisnya untuk pembaca):

* The Jackson classification is as follows:

o Stage I (A): The tumor is confined to the glans, prepuce, or both.
o Stage II (B): The tumor extends onto the shaft of the penis.
o Stage III (C): The tumor has inguinal metastasis that is operable.
o Stage IV (D): The tumor involves adjacent structures and is associated with inoperable inguinal metastasis or distant metastasis.

* The TNM classification of the primary tumor (T) is below. Note that the following description is devoid of N (node) and M (metastasis) descriptions. These stages simply relate the presence or absence of nodal and distant metastases.

o TX: Primary tumor cannot be assessed.
o T0: Primary tumor is not evident.
o Tis: CIS is present.
o Ta: Noninvasive verrucous carcinoma is present.
o T1: Tumor invades subepithelial connective tissue.
o T2: Tumor invades corpora spongiosum or cavernosum.
o T3: Tumor invades the urethra or prostate.
o T4: Tumor invades other adjacent structures.

Gejala Klinis:

Pasien datang dengan lesi yang sulit sembuh, disertai “subtle induration” pada kulit, pertumbuhan kecil di kulit (a small excrescence), papula, pustula, tumbuhnya kutil atau veruka (a warty growth), atau pertumbuhan exophytic.


Banyak pria tidak periksa ke dokter sampai kanker meng-erosi (eroded) preputium dan menjadi berbau tidak sedap karena infeksi dan nekrosis.

Adakalanya, kanker penis ditemukan kebetulan pada pemeriksaan histopathology saat khitan (circumcision).

Terkadang ditemukan suatu massa, ulceration, suppuration, atau perdarahan (hemorrhage) di daerah lipat paha (inguinal) karena nodal metastases.


Nyeri jarang timbul bahkan bila telah terjadi kerusakan jaringan setempat (significant local destruction of tissue) yang berarti.Penderita dengan kanker yang telah menyebar luas (advanced metastatic cancer) dapat mengeluhkan lemah (weakness), penurunan berat badan (weight loss), kelelahan (fatigue), lesi pada penis kemungkinan dapat berdarah.


Adanya lesi (luka) di penis yang tak kunjung sembuh (nonhealing) biasanya membuat pasien memeriksakan diri ke dokter.


Kategori lesi pada penis:


1. Lesi yang jinak (benign lesions)Misalnya: pearly penile papules, hirsute papillomas, dan coronal papillae.

2. Lesi yang berpotensi menjadi ganas (premalignant)Ini berhubungan dengan Leukoplakia dan squamous cell carcinoma. Contoh yang paling umum adalah balanitis xerotica obliterans.

3. Lesi yang ganas (malignant neoplasm atau malignant carcinoma)Ini termasuk variants dari squamous cell carcinoma seperti: carcinoma in situ (CIS), erythroplasia of Queyrat, dan Bowen disease.


Pemeriksaan Laboratorium:

1. Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus (specific) atau petanda tumor (tumor markers) pada kanker penis.

2. Pemeriksaan umum, meliputi: hitung darah lengkap, pemeriksaan kimia dengan tes fungsi hati (a chemistry panel with liver function tests), dan penilaian (assessment) status jantung, paru-paru, dan ginjal, sangat membantu untuk mendeteksi masalah yang tak terduga.

3. Pasien dengan penyakit yang parah dapat anemis, dengan leukocytosis dan hypoalbuminemia.

4. Hypercalcemia ditemukan pada beberapa pasien saat ketiadaan penyebaran (absence of metastases).


Prosedur Diagnostik:

Tes diagnostik yang paling penting adalah biopsi.


Terapi:

Terapi Medis:

Neoplasma intraepitel seperti Bowen disease atau erythroplasia of Queyrat dapat diterapi dengan topical 5-fluorouracil.

Radiation therapy

Macamnya:
1. External beam radiation therapy
2. Brachytherapy

Indikasi terapi radiasi:

1. Pria muda dengan kanker pada glans atau coronal sulcus dengan ukuran kecil (<3>


2. Pasien menolak tindakan bedah atau datang dengan metastatic disease dan memerlukan terapi "palliative".

Khitan/sunat (circumcision) direkomendasikan sebelumnya untuk memulai terapi radiasi untuk kanker yang melibatkan/menyertai preputium (kulup zakar).


Terapi radiasi memiliki kekurangan. Squamous cell carcinomas cenderung resistant, dan dosis untuk “high tumor” yaitu 0.6 Gy yang diperlukan untuk merawat tumor dapat menyebabkan urethral fistulae, strictures, penile necrosis, nyeri, dan edema.


Jika kanker terinfeksi, maka efek terapi dapat berkurang, sedangkan risiko terjadinya komplikasi akan meningkat.


Kemoterapi

Obat-obatan yang paling banyak digunakan antara lain: cisplatin, bleomycin, methotrexate, dan fluorouracil.

Terapi Pembedahan (Surgical therapy)

Standar terapi untuk kanker primer adalah pemotongan setempat (local excision) dan partial atau total penectomy.

Pada pasien dengan tumor yang berukuran kecil yang terbatas pada preputium, cukup dengan khitan (circumcision).

Amputasi sebagian (partial amputation) cocok jika kanker meliputi glans penis dan bagian distal penis saat ereksi (distal shaft).

Pada beberapa situasi/keadaan, Local wedge resection dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), ini berhubungan dengan rata-rata rekurensi sebesar 50%. Jika surgical resection baik dengan wedge maupun partial penectomy tidak memberikan kebebasan yang cukup (adequate margin), maka strategi total penectomy haruslah dipertimbangkan. Jika sebagian sisa penis (residual penis) dan urethra tidak cukup bagi pasien untuk kencing sambil berdiri, maka dapat dilakukan tindakan perineal urethrostomy.

Teknik bedah lainnya adalah Mohs micrographic surgery (MMS), yang dapat dipakai (applicable) untuk pasien dengan noninvasive disease.

Bedah Laser

Bedah laser (Laser surgery) digunakan pada pasien dengan lesi jinak (benign) dan ganas (malignant) yang ada di permukaan (superficial). Terapi ini telah diterapkan pada kasus-kasus “local and limited invasive disease”. Empat tipe laser yang digunakan dalam bedah laser, yaitu: carbon dioxide, Nd:YAG, argon, dan potassium-titanyl-phosphate (KTP) lasers.

Komplikasi

Sedikit komplikasi bedah yang dijumpai pada eksisi tumor primer, penectomy partial atau complete, misalnya saja:

1. infeksi
2. edema
3. striktura uretra
jika urethral meatus yang baru harus dibuat.

Komplikasi yang berhubungan dengan inguinal node dissections:
1. Komplikasi dini (early complications) misalnya: infeksi luka (wound infection), seroma, skin flap necrosis, phlebitis, dan emboli paru-paru (pulmonary embolus)

2. Komplikasi lanjutan (Late complications) misalnya: lymphedema pada scrotum dan anggota gerak bagian bawah (kaki).

Komplikasi terapi radiasi:

Biasanya terlihat pada tumor yang berukuran lebih besar dari 4 cm.

1. urethral strictures (pada 50% pasien)
2. urethral fistula
3. penile necrosis
4. edema
5. nyeri pada penis
Pembedahan setelah terapi radiasi diperlukan pada 20-60% pasien.

Pencegahan:

Khitan (circumcision) ditetapkan sebagai pencegah (prophylactic) yang efektif untuk kanker penis. Perlu diketahui, kanker penis ditemukan lebih sering ketika khitan/sunat ditunda hingga pubertas. Khitan saat dewasa hanya sedikit bahkan tidak memberikan proteksi dari kanker penis.

Catatan:

1. Penyakit ini jarang terjadi pada pria yang telah disunat (circumcised men), terutama jika disunat saat bayi.

2. Kanker penis cenderung dialami pria dewasa yang berusia kira-kira 60-80 tahun. Pada dewasa muda tidak biasa dijumpai. Suatu penelitian melaporkan bahwa 22% pasien berusia kurang dari 40 tahun, dan hanya 7% yang berusia kurang dari 30 tahun.

3. Jika kanker (carcinoma in situ atau CIS) terjadi di glans penis, disebut erythroplasia of Queyrat. Namun jika terjadi di "follicle-bearing skin of the shaft" disebut Bowen disease.

4. Angka kematian penderita karena kanker penis mencapai 22,4%.

5. Sebanyak 15-50% pasien kanker penis menunda periksa ke dokter selama lebih dari 1 tahun.

6. Sebagian besar kanker penis merupakan "squamous cell carcinomas".

7. Tumor penis dapat ditemukan dimana saja di penis, namun terbanyak ditemukan di glans penis (48%) dan preputium (21%).

Referensi Utama:
http://www.emedicine.com/med/topic3046.htm

Tidak ada komentar: