TEKNIK KONVENSIONAL (DORSUMSISI)
Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Keuntungan :
Keuntungan :
- Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil
- Kelebihan kulit mukosa bisa diatur
- Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukopsa
- Tidak melukai glan dan frenulum
- Pendarahan bisa cepat diatasi
- Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.
- Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)
- Teknik sulit dan lebih rumit
- Pendarahan relative lebih banyak.
- Insisi sering tidak rata, tidak simetris.
- Waktu lebih lama.
Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.
HEMOSTASIS
Perawatan perdarahan di lakukan dengan mencari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem/pean arteri kecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatan sependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yang serupa.
Perawatan perdarahan di lakukan dengan mencari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem/pean arteri kecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatan sependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yang serupa.
Jika anda mempergunakan flashcutter, cukup menyentuh pendarahan dengan probe bipolar, seketika langsung terhenti.
WOUND SUTURE
Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross) ataupun matras horizontal. Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.·
Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali. (Gambar 18 Simpul pada jam 12)·
Jahitan bagian kulit mukosa yang lain
Dengan menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi penis jahit sekeliling luka dengan jahitan simpul (jam 12). Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10. Tidak diianjurkan Mengikatnya terlalu erat. Tidak dianjurkan menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). Bila telah dijahit semua maka lihat apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan.WOUND SUTURE
Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross) ataupun matras horizontal. Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.·
Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali. (Gambar 18 Simpul pada jam 12)·
Jahitan bagian kulit mukosa yang lain
WOUND CARE
Setelah selesai di jahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi dengan salep antibiotik.Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup atau terbuka.
Metode terbuka (Open Care )
Perawatan ini bisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu menjaga kebersihan luka. Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka (dianjurkan urologi).Metode tertutup (Close Care)
Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule secara melingkar. Tutup denga kasa steril, ujung kain kasa dipilin sebagai tempat fiksasi supra pubic dengan menggunakan plester (Balutan Suspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (Balutan Ring).
POST OPERATION CARE
Medikamentosa
Analgetika : Antalgin 500mg PO 3dd1
Asam Mefenamat 500mg PO 3dd1
Antibiotika : Amoksisilin 500mg
Eritromisin 500mg 3dd1
Roboransia : Vitamin B Complex
Vitamin C
Edukasi
Luka dalam 3 hari jangan kena air.
- Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera kontrol
- Perbanyak istirahat
- Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa
- Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein, tidak ada larangan makan.
- Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di rumah segera kontrol.